Ego is the Enemy
Ego is the Enemy Tajam, begitu kesan pertama melihat sampul buku Ego is the Enemy . Sebilah pedang menghujam huruf O pada EGO. Tajam, sama halnya yang dirasa saat membaca tajuknya. Serba tajam! Ya, saya rasa. Membaca buku Ego is the Enemy tepat sasaran, to the poin , tidak bertele-tele, isinya padat, daging semua, tapi herannya, jumlah halamannya banyak! Itulah hebatnya buku ini! Betapa simultan pembahasannya, menghujam hingga ke relung kalbu terdalam. Pemahaman teori dan psikologi diilustrasikan dengan beragam kisah hidup tokoh-tokoh dunia yang dramatis, heroik dan ada juga tragis. Kemudian didefinisikan dengan pengertian yang mudah namun menggugah. Nyaman dirasa, menyentuh kalbu, diterima logika pembaca. Bagi orang awam seperti saya, mengartikan ego dengan ke-aku-an, berpusat pada diri sendiri (pikirnya, maunya, inginnya dan harapnya sesuai diri sendiri). Semula nilainya netral cenderung negatif, menurut saya. Hanya sebatas itu saja pemahamannya. Setamat membaca buku Ego is the